BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Di era informasi seperti saat ini,
teknologi komunikasi semakin berkembang dan proses pertukaran pesan semakin
cepat. Hal ini sangat memengaruhi proses globalisasi diseluruh belahan dunia,
termasuk di Indonesia. Penggunaan internet yang semakin luas membuat seseorang
dengan cepat menerima sebuah pesan atau berita.
Perkembangan teknologi komunikasi di era
informasi jelas membawa kehidupan peradaban manusia semakin maju, peralatan dan
waktu yang dibutuhkan untuk bertukar pesan semakin efektif, efisien, dan juga
semakin ekonomis. Sehingga banyak waktu luang yang bisa digunakan untuk
melakukan aktivitas lainnya. Namun, tidak jarang perkembangan teknologi
komunikasi menjadi sebuah masalah. Teknologi komunikasi yang ada sering kali
disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk menjatuhkan
nama baik seseorang/perusahaan, malah ada beberapa masalah yang timbul
dikarenakan penyalahgunaan teknologi komunikasi oleh seseorang/kelompok yang
pada akhirnya merugikan diri sendiri, orang lain, bahkan sebuah
organisasi/perusahaan.
Dengan adanya kelebihan, kekurangan,
pemanfaatan, dan penyalahgunaan teknologi komunikasi. Kami menganalisis
kasus-kasus dalam perkembangan teknologi komunikasi dan dikaitkan dengan teori.
BAB II
TINJAUAN
TEORITIS
2.1 Pengertian Teknologi Komunikasi
Teknologi
komunikasi adalah peralatan perangkat keras (hardware) dalam sebuah struktur
organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial, yang memungkinkan setiap
individu mengumpulkan, memproses, dan saling tukar menukar informasi dengan
individu-individu lainnya. Yang mendasari sesuatu hal dapat digolongkan kedalam
teknologi komunikasi adalah:
1. Teknologi
komunikasi dapat di implementasikan dalam suatu alat
2. Teknologi
komunikasi dilahirkan oleh sebuah struktur sosial, ekonomi, dan politik
3. Teknologi
komunikasi membawa nilai yang berasal dari struktur ekonomi, sosial dan politik
tertentu
4. Teknologi
komunikasi meningkatkan kemampuan indera manusia terutama kemampuan mendengar
dan melihat.
1. Perbedaan
Teknologi Komunikasi Dengan Teknologi Informasi
Teknologi
informasi lebih ditekankan pada hasil data yang diperoleh sedangkan pada
teknologi komunikasi ditekankan pada bagaimana suatu hasil data dapat
disalurkan, disebarkan dan disampaikan ke tempat tujuan.
Teknologi informasi berkembang cepat dengan meningkatnya perkembangan komputer
dengan piranti pendukungnya serta perkembangan teknologi komunikasi yang ada.
Teknologi
komunikasi berkembang cepat dengan meningkatnya perkembangan teknologi elektronika,
sistem transmisi dan sistem modulasi, sehingga suatu informasi dapat disampaikan
dengan cepat dan tepat.
2. Bentuk
Teknologi Informasi
A. Komunikasi
Suara
Merupakan
bentuk komunikasi mempergunakan suara dan indera pendengaran dari tempat yang
terpisah dengan jarak tertentu.
B. Komunikasi
Tulisan dan Gambar
Merupakan
komunikasi yang mengirimkan informasi berbentuk tulisan dan gambar. Gambar yang
dikirim dapat berupa gambar hidup (video) atau gambar diam, misalnya gambar
teknik atau gambar grafik.
C. Komunikasi
Data
Informasi
berupa data dan berita yang dikirimkan dengan menggunakan komputer sebagai
media pengirim dan media penerima informasi, serta dengan menggunakan jaringan
telepon (Public Switched Telephone Network) atau menggunakan jaringan telepon
khusus (leased line atau private line).
3. Penerapan
Teknologi Komunikasi
Penerapan
teknologi komunikasi ditentukan oleh sejauh mana teknologi komunikasi mampu
membuka akses pada berbagai pelayanan dan jaringan informasi.
4. Proses
Penerapan Teknologi Komunikasi
Terdapat
2 tahapan dalam proses penerapan teknologi komunikasi, yaitu :
A. Tahapan
inisiasi
Terdapat
dua tingkatan, yaitu:
1. Tingkatan
Agenda-Setting
2. Tingkatan
Matching
Apabila
nilai kedua tingkat inisiasi ini positif, timbulah keinginan untuk mengadopsi
teknologi komunikasi yang diinginkan.
B. Tahapan
implementasi
Terdapat
tiga tingkatan, yaitu :
1. Tingkatan
redefining (mengartikan ulang)
2. Tingkatan
clarifying (menjelaskan)
3. Tingkatan
routinizing (kebiasaan)
5.
Perspektif Tentang Penerapan Teknologi
Komunikasi
Suatu
organisasi/lembaga pengguna teknologi komunikasi
memandang penerapan teknologi komunikasi sebagai:
1. Manajemen
sistem
2. Proses
birokrasi
3. Pengembangan
Organisasi
4. Proses
Tawar menawar
Perspektif
tentang penerapan teknologi komunikasi adalah :
1. Teknosentrik
2. Sosiosentrik
3. Konflik
4. Desain
sistem
6.
Pelaku Teknologi Komunikasi
Dalam
rangkaian sumber, penyampaian dan penerimaan informasi ada beberapa pihak yang
tersangkut dan saling tergantung satu dengan yang lainnya, yaitu:
1. Pemakai
2. Perusahaan
penyedia jasa telekomunikasi
3. Produsen
peralatan komunikasi
4. Badan
yang mengatur/mengkoordinir seluruh kegiatan komunikasi dari segi ekonomis dan
teknis dalam mengadakan peraturan, standar, harga patokan, dan lain-lain.
7.
Unsur-unsur Teknologi Komunikasi
Unsur-unsur
teknologi komunikasi adalah :
1. Informasi,
dapat berupa tulisan, suara, musik, gambar,dan data yang memiliki spektrum
frekuensi dan bentuk-bentuk yang berbeda.
2. Alat
yang dipergunakan untuk meneruskan informasi, dengan media transmisi dan sistem
modulasi
3. Dengan
cara yang sesuai,bentuk akhir ( informasi yang diterima ) harus seserupa
mungkin dengan bentuk awal ( informasi yang dikirimkan ) dan dalam batas-batas
distorsi yang dapat ditolerir.
4. Dalam
jumlah maupun kecepatan yang semakin meningkat melalui jarak yang semakin jauh
dengan biaya yang seekonomis mungkin.
8.
Performance Sistem Komunikasi
Faktor-faktor
yang menentukan penampilan (performance)
sistem komunikasi adalah:
1. Berita
(informasi) harus dapat dimengerti oleh penerima
2. Karakteristik
sistem komunikasi
3. Gangguan
selama pengiriman informasi.
Metode
Penyampaian Informasi
Penyampaian
informasi dapat dibedakan atas :
·
Komunikasi dari titik ke titik (point to
point) Informasi dari satu sumber hanya disampaikan pada satu penerima saja.
·
Komunikasi dari satu titik ke segala
penjuru (broadcasting) Informasi dapat diambil oleh siapapun yang memerlukan
Informasi dari sumber dan disebarluaskan ke seluruh penjuru secara bersamaan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Berita Hoax Tersebar dengan Cepat
Pada
tanggal 7 Mei 2013, Virgiawan Listanto atau yang dikenal
dengan nama Iwan Fals dikabarkan meninggal dan menjadi topik pembicaraan di
jejaring sosial twitter. Banyak yang
percaya, tapi tidak sedikit juga yang mempertanyakan kebenaran berita tersebut
karena belum ada beritanya di televisi atau media massa yang bisa
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Padahal saat dikabarkan meninggal, Iwan
Fals sedang mengisi acara di HUT Badan Intelejen Negara ke-67.
Hari itu juga, Iwan Fals langsung
melakukan klarifikasi tentang kabar meninggalnya beliau yang ternyata hanya
sebuah cerita bohong (hoax). Iwan Fals mengklarifikasi kabar tersebut melalui
akun twitter @iwanfals yang merupakan akun pribadinya. Beliau menuliskan bahwa
kabar tersebut tidak benar adanya, bahkan Iwan Fals mendoakan agar orang yang
menyebar isu tersebut agar panjang umur. Bukan kali ini saja Iwan Fals
dikabarkan meninggal. Pada 2 April 2012, Iwan pernah
dikabarkan meninggal akibat serangan jantung.
Perkembangan
teknologi komunikasi mempermudah seseorang untuk mendapatkan informasi secepat mungkin,
namun terkadang belum bisa dibuktikan kebenarannya. Sehingga tidak jarang ada
pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk membuat sebuah berita hoax,
sehingga bisa memengaruhi sekelompok orang yang memercayai berita tersebut.
Ada
beberapa cara agar tidak terjebak berita-berita bohong/hoax, diantaranya:
1. Jangan
mudah percaya terhadap sebuah kabar/berita yang terdapat dari jejaring sosial
seperti facebook dan twitter, dan juga aplikasi perpesanan seperti BlackBerry
Messengger, WhatsApp, LINE, dsb. Jika memang penasaran terhadap kebenaran
berita tersebut, silahkan cari infonya di media massa (tv, radio, koran, dan
majalah).
2. Jangan
sepenuhnya percaya terhadap berita-berita yang ada di situs berita online.
Karena dewasa ini, situs-situs berita online berusaha menyajikan berita secepat
mungkin, bukan setepat mungkin. Sehingga sebuah kabar/berita yang belum pasti
kebenarannya pun bisa jadi sudah ada beritanya di situs berita online.
3. Bacalah
koran, tabloid atau media massa cetak lainnya. Berita yang terdapat di sebuah
koran biasanya lebih dibahas secara detail dan analisis yang dalam, karena
mereka sadar tidak mampu bersaing dengan situs berita online dalam hal
kecepatan penyajian berita.
3.2 Perilaku Narsis dan Pamer di Dunia
Maya
Pengendara Nissan Juke, Muhammad
Dwigusta Cahya (18) yang menabrak Daihatsu Xenia di tol Purbaleunyi beberapa
kali memposting foto speedometer yang menunjukkan kecepatan tinggi. Dua foto
speedometer tersebut menunjukkan kecepatan rata-rata 160 km/jam. Keduanya
diunggah di media sosial Instagram dengan nama akun gustadwigusta.
Foto pertama dengan keterangan foto #nissan
#car #instagood #instagram #instadaily #photooftheday #bandung #indonesia
diposting pada 91 hari yang lalu jika diakses pada hari ini, Senin (8/4/2013).
Jarum speedometer yang tampak dalam foto itu hampir menyentuh angka 160 km/jam.
Gambar kedua dengan keterangan #indonesia #instagood #instadaily
#photooftheday #nissan #juke #nissanjuke #bandung #car huhuiiii diposting
pada 101 hari yang lalu. Di dalam foto ini, jarum bergerak melampaui angka
160/jam.
Terdapat komentar dalam foto tersebut
dari akun Instagram bernama lintangsagoro yang mengatakan, "Ra sah
ngebut ngebut le :p (Jangan ngebut-ngebut, nak-Red)". Dwigusta
membalas komentar tersebut dengan singkat. "Wkwk hehehehe
:D" tulis mahasiswa Institut Teknologi Telkom, Bandung ini. Kedua foto
tersebut sama-sama mendapat 9 'like'. Selain foto speedometer, terdapat juga
foto Dwigusta sedang memegang sebuah minuman keras didalam mobilnya.
Perilaku narsis dan pamer di dunia maya
memang rentan dialami oleh para remaja. Hal ini disebabkan jejaring sosial
sudah ada dalam genggaman/terdapat dalam handphone, sehingga bisa langsung di
unggah ke jejaring sosial dan dilihat oleh umum. Namun kemudahan ini seringkali
disalahgunakan oleh para penggunanya untuk mengunggah foto-foto yang tidak
terlalu penting, bahkan terkadang mengunggah foto yang tidak seharusnya
diunggah. Seperti contoh kasus yang diatas.
Kemudahan ini sebenarnya bisa memberikan
manfaat bagi orang-orang yang membutuhkan informasi, contohnya saja ketika
seseorang yang sedang terjebak macet, mengambil gambar kondisi sekitar jalan
raya dan di unggah ke twitter sambil menginformasikan dimana foto tersebut
diambil. Hal tersebut malah akan menguntungkan orang yang melihat informasi
tersebut, sehingga akan menghindari jalanan yang terjebak macet.
Selain itu juga, menurut Dr. Valerie
Taylor, psikiater dari Women College Hospital, University of Toronto, Kanada.
Sebelum makanan atau minuman dinikmati, banyak orang mengambil gambarnya
terlebih dulu untuk kemudian diunggah di berbagai media sosial.
"Beberapa orang keluar rumah untuk
makan, bukan karena memang membutuhkan makanan. Justru hanya demi interaksi di
media sosial. Apa yang dimakan, kapan mengunjunginya dan kapan kembali ke
tempat tersebut," kata Dr. Taylor dikutip dari Huffingtonpost.com.
Kebiasan tersebut bisa jadi gejala
gangguan kebiasaan makan atau tanda adanya masalah psikologis. Berupa bentuk
obsesi dan keasyikan tidak sehat pada makanan. Lalu, pada beberapa orang yang
melihat foto makanan dan dengan mudah tergoda bisa berujung menjadi emotional
eater hingga kegemukan.
Studi pada 2012 yang dilakukan oleh tim
dari University of Southern California mengungkap kalau sering melihat foto
makanan di internet akan merangsang otak untuk makan secara berlebihan.
Beberapa restoran bahkan ada yang menerapkan peraturan kalau makanan tidak
boleh difoto dan diunggah ke media sosial.
Seperti restoran di New York milik Chef
Michelin, David Bouley. Ia melarang pelanggannya untuk mengambil foto makanan
dan minuman yang disajikan. Menurutnya, makanan yang disajikan harus segera
dinikmati dan aktivitas mengambil gambar bisa mengganggu pelanggan lain.
Kebiasaan pamer makanan sudah terjadi di
Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini. Foto-foto makanan tersebut
biasanya di unggah ke BlackBerry Messengger facebook, twitter dan instagram.
Karena fitur ponsel pintar yang memiliki fitur kamera dengan hasil yang cukup
baik dan bisa langsung di unggah karena adanya koneksi internet di ponsel,
kebiasaan ini tidak hanya dilakukan oleh para remaja, tapi juga anak-anak,
bahkan orang yang sudah dewasa dan tua pun sering melakukuan hal ini. Sehingga
ada pernyataan seperti ini “Dulu, sebelum makan kita berdoa terlebih dahulu.
Sekarang, sebelum makan difoto dulu, terus di unggah”.
Umumnya, orang-orang yang suka pamer
makanan cenderung suka makan di restoran yang makanannya “tidak memalukan”
untuk di unggah, biasanya di restoran cepat saji atau restoran untuk kalangan
menengah ke atas. Atau mengambil foto masakan sendiri, lalu dipamerkan di
jejaring sosial. Sangat jarang ada yang mengambil foto makanan ketika sedang
makan di Warung Tegal (Warteg) lalu diunggah. Jadi secara tidak langsung
tindakan-tindakan seperti bertujuan agar dipandang oleh orang lain.
Tentunya kegiatan seseorang yang pamer
foto makanan di jejaring sosial akan berbeda dengan profesi fotografer
profesional yang mengambil foto hidangan/makanan untuk kepentingan komersial,
untuk majalah yang membahas resep-resep masakan misalnya.
3.3
Jejaring Sosial Memudahkan Tindak Kriminal
Keberadaan
situs jejaring sosial memudahkan seseorang untuk mengetahui lebih banyak
tentang seseorang yang ingin dia ketahui tanpa harus menanyakan secara langsung
kepada orang yang dimaksud. Sekarang ini, banyak tindak kriminal yang
disebabkan oleh pelaku yang mengintai korbannya via jejaring sosial. Misalnya
si pelaku sudah tahu rumah dan akun jejaring sosial calon korban, maka pelaku
akan menunggu saat calon korban secara tidak langsung memberikan informasi
bahwa rumah sedang sepi atau kosong di jejaring sosial.
Alangkah
baiknya kita tidak terlalu menulis apa yang kita alami di jejaring sosial,
karena bisa saja apa yang kita tulis membantu sebuah tindakan kriminal yang
sudah mengintai melalui jejaring sosial.
3.4 Radiasi Telepon Genggam
Kabar mengejutkan datang dari
Bandung. Seorang pelajar SMP Negeri 34 Bandung, Arizal FT, dikabarkan meninggal
pada April 2011 akibat radiasi ponsel Blackberry yang dimilikinya. Kabar
tersebut mengatakan bahwa Arizal meninggal dunia karena ada virus di otak
akibat radiasi ponsel.
Bagaimana pengaruh radiasi handphone
pada otak dari berbagai usia? Bagaimana pengaruh radiasi handphone pada otak
dari berbagai usia? Kejadian ini benar-benar mengingatkan kita agar tidak
meletakkan ponsel maupun smartphone jenis apapun juga di dekat kepala kala
tidur, apalagi perangkat tekhnologi komunikasi ini selalu online (terhubung)
tidak pernah mati.
Radiasi sinyal ponsel pada manusia
dapat memberikan dampak yang cukup serius termasuk penyakit kanker, gangguan
metabolisme, devisiensi darah dan lain sebagainya. Agar aman dari dampak
radiasi ini, sebaiknya jauhkan ponsel dari tubuh sekitar dua meter. Dampak
radiasi ponsel dapat menyebabkan kepala pusing, pingsan bahkan koma apabila
kerusakan otak sudah terjadi. Hal ini dikarenakan adanya radiasi
electromagnetic force yang muncul akibat resonansi gelombang ponsel tersebut.
Resiko dari radiasi HP ini karena
akibatnya bisa fatal bagi organ tubuh. Radiasi energi negatif yang dipancarkan
handphone dalam jangka panjang dapat merusak ginjal. Jantung dan sistem
reproduksi anda. Ketika anda menggunakan handphone genggam. 70% - 80% energi
negatif yang dipancarkan dari antena handphone itu diserap oleh kepala. Bahkan
beberapa penelitian menunjukan bahwa radiasi yang dipancarkan handphone pada
saat dalam keadaan aktif (melakukan panggilan). Ternyata dapat mematangkan
telur mentah dalam waktu 65 menit. Penyerapan radiasi dalam jangka panjang
dapat merusak struktur DNA.
Prof. Henry Lai dari Universitas Of
Washington. AS mengatakan bahwa efek radiasi pada anak-anak sangat
mengkhawatirkan karena otang yang masih berkembang sangat mungkin terkena Tumor Otak dengan cepat. Australian
Health Research Institute mengindikasikan dengan semakin meningkatnya miliaran
volume radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh milyaran handphone.
Internet dan data komunikasi tanpa kabel lainnya. Akan mengakibatkan hampir
kepada sepertiga jumlah produk dunia terkena penyakit seperti penyakit telinga,
mata, kanker otak, jantung, impotensi, migrain dan epilepsi (ayan).
Untuk mencegahnya, berikut adalah 10 tips menghindari radiasi handphone:
1.
Jangan gunakan handphone saat sinyal lemah (rendah).
Hal ini menyebabkan handphone bekerja lebih keras untuk memperoleh koneksi,
sehingga menciptakan kemungkinan radiasi lebih besar.
2.
Jangan gunakan handphone di ruang yang tertutup,
seperti lift dan mobil. Radiasi dapat terjadi saat handphone mencoba
menciptakan koneksi pada sinyal.
3.
Jangan menelpon saat berkendara. Berbicara di handphone
sambil bergerak dengan cepat membuat handphone Anda terus berusaha menciptakan
sambungan (koneksi) berulang ke menara berikutnya, sehingga melepaskan energi
dalam jumlah besar.
4.
Batasi penggunaan handphone. Bicara seperlunya dan
sebisa mungkin kirimkan text daripada menelpon.
5.
Saat handphone menyala, jangan menyimpannya dekat
bagian tubuh Anda. Badan kita dapat menyerap radiasi yang membahayakan, jadi
jauhkan dari anggota badan (termasuk di saku). Terkadang saking besarnya
kebutuhan berkomunikasi, sampai-sampai handphone pun tidur di samping kita. Hal
ini sebaiknya dihindari untuk mengurangi kemungkinan terkena radiasi.
6.
Gunakan speakerphone. Jika Anda sendiri dan tidak ingin
mengganggu orang lain, maka penggunaan speakerphone merupakan cara terbaik
karena memiliki jarak aman dari kepala Anda.
7.
Jika menggunakan bluetooth, alihkan dari satu sisi ke
sisi lainnya. Cara ini adalah untuk menghindari radiasi yang terkonsentrasi di
satu sisi. Radiasi Bluetooth tetap berisiko walau lebih rendah dari radiasi
handphone.
8.
Gunakan headset ferrite bead. Ferrite bead adalah
asesoris handphone yang berfungsi untuk mengurangi radiasi. Kabel yang ada di
alat pendengar di handphone Anda juga dapat menyalurkan radiasi ke telinga.
Dengan menggunakan ferrite bead, Anda dapat mengurangi radiasi tersebut.
9.
Gunakan Airplane Mode. Kebanyakan handphone sekarang
ini memiliki fungsi utk digunakan di pesawat udara. Airplane mode meniadakan
transmisi nirkabel dan menghentikan risiko radiasi! Jika Anda tidak menggunakan
handphone untuk waktu yang cukup lama, matikanlah atau pilih airplane mode,
maka handphone Anda akan mengonsumsi energi lebih rendah dan menghemat baterai
sehingga penggunaannya lebih efisien.
10. Beli
handphone dengan radiasi rendah. Setiap telepon seluler memiliki tingkatan
radiasi yang bervariasi, untuk itu Anda perlu mencari informasi produk
handphone beradiasi rendah yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Selain itu,
apapun model handphonenya, selalu patuhi cara penggunaannya dengan benar.
Produsen handphone selalu memberikan informasi mengenai cara menggunakan dan
membawa handphone agar konsumen bisa membatasi paparan radiasi.
3.5
Pembajakan
Semakin Marak
Gara-gara pembajakan banyak produser musik yang merugi,
bahkan sampai bangkrut. "Pelanggaran hak cipta berupa transfer lagu dari
komputer ke telepon seluler membuat cukup banyak produser yang bangkrut karena
hasil penjualan album tidak sesuai harapan," kata Ketua Persatuan Artis,
Musisi, Pencipta dan Insan Musik (Pramusti) Bali I Gusti Ngurah Murthana di
Denpasar, Sabtu lalu.
Menurutnya, beberapa perusahaan rekaman yang biasa
memproduseri musisi menolak untuk melakukan kerja sama karena takut merugi.
Apalagi mereka melihat penurunan penjualan album-album lain yang
kondisinya sudah cukup parah dalam beberapa tahun terakhir.
"Saat ini penjualan album hanya mencapai ribuan copy,
bahkan untuk mencapai penjualan album sebanyak 2.000 copy saja dalam setahun
sangat susah," ujar pria yang akrab dipanggil Rahma tersebut. Dia menjelaskan, sejak saat itu terjadi penurunan penjualan
sampai 500 persen, lanjut dia, penyebabnya adalah perkembangan teknologi dan
pembajakan kaset.
Kondisi tersebut, ungkap Rahma, membuat sebagian musisi
menjadi meredup bintangnya sehingga membuat banyak yang tidak aktif berkarya
atau malah beralih profesi ke bidang lain. "Namun tetap
masih ada musisi yang masih bertahan dan tetap aktif untuk mempertahankan eksistensi
musik pop berbahasa Bali tersebut," katanya. Menurut Rahma, meski terjadi keterpurukan penjualan album
tidak membuat para anggotanya yang masih aktif itu pasrah dan kalah semangat,
terbukti masih ada juga yang meluncurkan album.
Pembajakan semakin marak seiring dengan semakin mudahnya
akses internet. Sekarang orang-orang akan mengunduh lagu-lagu terbaru dari
seorang musisi di internet secara tidak resmi daripada harus membeli kaset/CD
albumnya. Hal ini tidak hanya merugikan para musisi, tapi juga toko-toko kaset
banyak yang gulung tikar karena orang-orang sudah bisa memperoleh lagu-lagu
bajakan lewat internet atau dengan fitur bluetooth. Namun keberadaan iTunes
sebagai “toko lagu online” dapat meminimalisir pembajakan, karena setiap lagu
yang dibeli di iTunes akan memberikan keuntungan untuk musisi itu sendiri.
Tidak hanya lagu, film layar lebar yang biasanya dijual
dalam bentuk CD/DVD juga terancam oleh keberadaan situs yang menyediakan film
layar lebar untuk di unduh secara gratis. Selain lagu dan film, perangkat lunak
juga banyak dibajak. Perangkat lunak (software) bisa di unduh dengan serial
number, crack dan patch-nya secara bebas di internet, atau diperjual-belikan
dalam bentuk CD/DVD secara ilegal. Hal ini mengakibatkan para pengembang
software kurang bersemangat untuk menciptakan/mengembangkan sebuah software.
3.6 Hilangnya Privasi
Kasus video mesum Ariel “Noah” bersama Luna Maya dan Cut
Tari sebenarnya tidak disebar oleh mereka sendiri, tapi secara tidak sengaja
tersebar karena laptop milik Ariel dicuri, lalu video tersebut disebarluaskan
oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Adalah hak pribadi Ariel untuk
membuat video bersama wanita manapun, namun keberadaan internet perlahan telah
menghilangkan privasi. Jadi kita juga harus lebih berhati-hati dalam menyimpan
file-file pribadi agar tidak tersebar luas di dunia maya dan merusak citra dan
reputasi kita.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Setelah
menganalisis kasus-kasus perkembangan teknologi komunikasi, dapat kami
simpulkan bahwa keberadaan teknologi harus dimanfaatkan untuk kebaikan dan
hal-hal yang berguna bagi diri sendiri dan juga orang lain. Selain itu, kita
juga harus berhati-hati dalam menggunakan teknologi komunikasi, karena selain
memiliki dampak positif, banyak juga dampak-dampak negatif yang mengancam
kesehatan dan keamanan. Kasus-kasus yang sudah dipaparkan di bab sebelumnya
membuktikan bahwa komunikasi bersifat irreversible
(tidak dapat ditarik kembali) dan selalu berkembang bentuknya seiring
perkembangan teknologi komunikasi.
3.2
Saran
Adapun
saran-saran yang dapat kami berikan setelah menganalisis kasus-kasus
perkembangan teknologi komunikasi adalah:
-
Jangan terlalu terbuka di jejaring sosial, baik dalam
tulisan, foto, video dsb.
-
Pahami semua teknologi komunikasi, agar dapat
dimaksimalkan penggunaannya
-
Jangan menyimpan file-file yang bersifat pribadi di
dalam laptop, karena akan fatal akibatnya apabila laptop tersebut hilang.
DAFTAR PUSTAKA
http://news.detik.com/read/2013/04/08/055840/2213762/10/sopir-juke-maut-pernah-pamer-speedometer-160-km-jam-di-instagram